Green tea, black tea, atau red tea, tentu Anda sering mendengarnya. Bagaimana dengan white tea? Inilah teh yang begitu populer dan menjadi perbincangan banyak orang belakangan ini. Seperti namanya, warnanya memang putih agak kecoklatan jika disedu dengan air panas. Sebab, teh ini didapatkan dari pucuk-pucuk daun teh muda pilihan yang belum terbuka dan dipetik atau dipanen sebelum waktunya. Pucuk muda ini masih diselimuti dengan bulu-bulu halus berwarna perak yang nantinya bila mengering akan berubah warna menjadi putih.
White tea yang berasal dari daerah Fujian, Cina bagian selatan ini, merupakan jenis teh yang tidak mengalami proses fermentasi. Pada saat proses pengeringan dan penguapan juga dilakukan sangat singkat. Karena proses yang lebih singkat ini kandungan katekin pada teh dinilai paling tinggi untuk menangkal radikal bebas lebih ampuh dibanding teh lainnya. White tea pun dapat berfungsi sebagai antioksidan lebih kuat daripada teh biasa.
Teh putih juga disebut sebagai dewa-dewinya teh karena diambil dari kuncup daun terbaik dari setiap pohonnya. Dalam prosesnya, daun teh dikeringkan dengan cara penguapan, sehingga daunnya layu dengan lembut dan wangi. Proses yang jauh lebih sulit ini menyebabkan panenannya terbatas. Inilah yang membuat white tea lebih mahal dibanding teh biasa.
Walaupun harganya lebih mahal, tapi manfaatnya banyak. Kadar tannin dan kafeinnya sangat rendah. Rasanya juga sedikit lebih manis dan tidak berminyak pada permukaan seduhannya. Kandungan antioksidan yang lebih kuat dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk membasmi virus dan bakteri. Sejumlah peneliti mulai menemukan jejak bahwa teh jenis ini memiliki prospek untuk pengobatan kanker.
Beberapa perusahaan kosmetik bahkan mulai meluncurkan produk perawatan kulit dengan teh putih. Tak mengherankan bila white tea kini makin digemari. Ia pun menjadi buruan para penikmat teh dan para kolektor teh. Kini, white tea dapat ditemui di cafe, kedai teh, ataupun toko obat di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar