Jumat, Agustus 22, 2008

Alannys Weber, Pesona Terindah

Seperti sanca dia

rona-ronanya telah membelit

auranya telah menjerat

di relung-relung ingatan

antara panggung yang temaram

sinema beralur menantang

pun pariwara peracik citra

tak perlu merasa bersalah

kenangan, cinta, hati lara

adalah sajak-sajak kehidupan

Tetaplah geloramu meresapi

musim demi musim

****

Seperti pencumbu sejati dia

membawakan sekeranjang cinta

dan sejumput pemanis bibir

pelukis rindu di kalbu

jangan, jangan tampik rindu lelaki itu

buat ia menahan napas

dalam dekapmu yang bergemuruh

biarkan ia menari-nari

diterpa godamu

Pantik dan pantik dia

dengan tatapan pertama

yang menghunjam

****

Seperti petualang dia

berjingkat dari cita ke mimpi

diplomat, pramugari adalah antara

hingga modeling memenjarakan diri

tabir pesonanya telah bersemai

menyuburkan hati yang kerontang

maka ajari mereka

tentang larik-larik cinta terindah

agar luruh di dekapmu

****

Seperti peri blonde dia

tak ada lagi atribut pribumi

yang tersisa di raga

Begini jadinya

kala darah Belanda-Portugis

bergumul dalam tarikan napasnya

wajah indo itu kebanggaan

Tapi jangan tanya dia

soal rada cinta pada negeri

hanya itu pembelenggu

****

Seperti sang surya dia

begitulah Alannys

Alannys Weber, sejatinya

Kau cumbu mentari siang itu

menanggalkannya dari poros

lalu mematutnya di wajahmu

Mata siapa tak melotot

kalbu siapa tak terpikat

bila secawan asmara

telah melumat rasa

Tidak ada komentar: