Sebagai minuman, Anda tentu sudah familiar dengan cita rasa red wine, white wine, maupun rose wine. Bagaimana jika minuman dari anggur ini dijadikan bagian dari resep, bumbu, maupun bahan campuran dalam sebuah menu makanan? Wine memang telah lama dijadikan salah satu bahan pembuatan makanan, pengganti cairan dalam makanan, maupun aroma pendukung hidangan. Campuran wine ini tidak hanya membuat makanan jadi spesial, tapi juga akan meningkatkan selera makan Anda.
Wine identik dengan cita rasa yang tinggi. Begitu juga dalam masakan yang menggunakan wine sebagai bahan tambahannya. Pada umumnya wine dipergunakan sebagai bahan tambahan, cairan masakan, serta pendukung aroma masakan. Selain itu, wine juga dapat memperkuat, meningkatkan, serta memberikan tekanan pada rasa dan aroma makanan.
Memasak dengan wine merupakan cara yang mudah agar hidangan Anda terasa spesial. Selain dapat dicampurkan pada masakan, wine juga bisa diolah bersama selai, sup, hingga makanan yang direbus lainnya. Keberadaan wine pilihan sebagai bagian dari resep, bumbu, maupun bahan campuran menu dapat meningkatkan kualitas rasa sebuah makanan.
Agar mendapatkan hasil maksimal, wine hendaknya tidak dituangkan menjelang makanan siap disajikan, tapi harus dimasak dan dipanaskan bersama makanan atau saus dalam waktu setidaknya 10 menit. Dengan demikian, wine dapat menyatu dan menjadi saripati hidangan. Aromanya pun dapat menggugah selera makan Anda.
Berapa botol wine yang dibutuhkan saat memasak? Tergantung dari intensitas rasa wine dan makanan yang dimasak. Jika Anda memasak sup atau kuah daging, kadar wine yang dibutuhkan sekitar dua sendok makan per mangkoknya. Ketika memasak daging, Anda membutuhkan seperempat mangkok wine untuk setiap setengah kilogram daging.
Namun, harap diingat bahwa tidak semua wine bisa dicampurkan pada berbagai jenis masakan. Untuk itu, pilihlah wine yang biasa Anda minum. Jangan sekali-kali memasak dengan wine yang rasanya tidak Anda sukai. Sebab, jika Anda tidak menyukai rasanya, Anda pun pasti tidak akan suka pada makanan yang dihasilkannya.
Wine yang mahal tidaklah penting, walaupun wine murahan tidak akan menghasilkan karakteristik terbaik bagi makanan Anda. Sebab, wine premium pun sama-sama dapat menyuguhkan cita rasa hidangan seperti halnya wine termahal jika wine tersebut berkualitas dan Anda menyukainya.
Ketika wine dipanaskan dalam suhu 172 derajat, kandungan alkohol di dalamnya dapat menguap. Yang tersisa selanjutnya adalah aroma maupun rasa yang begitu menggoda. Bahkan, Anda yang menghindari wine karena faktor keagamaan maupun alasan pribadi, tetap dapat memasak dengan wine. Karena itu, Anda tak perlu khawatir akan terlihat mabuk setelah menikmati makanan yang bercampur wine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar