PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Danamon) untuk ketiga kalinya meluncurkan Danamon Award 2008, sebuah program yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para anggota masyarakat yang berjuang demi peningkatan kesejahteraan sesama anggota masyarakat. Dengan tema “Pejuang di Antara Kita” Danamon menekankan arti semangat perjuangan bersamaan dengan perayaan Kemerdekaan Indonesia Agustus mendatang, saat nama-nama peraih Danamon Award 2008 diumumkan.
Untuk itu, Danamon Award 2008 mengundang partisipan dari lima kategori, yaitu individu, badan usaha skala kecil, menengah, dan besar, serta organisasi/ lembaga nirlaba yang berdomisili di Indonesia yang menjalankan peran pemberdayaan sejalan dengan visi Danamon: “Kita peduli dan membantu jutaan orang untuk mencapai kesejahteraan”. Pendaftaran Danamon Award dibuka sejak 3 Juni lalu sampai 17 Juli 2008.
“Kami bangga bahwa Danamon Award kini kini telah memasuki tahun ketiga. Kami juga senang bahwa Danamon Award telah mendapat tanggapan yang begitu baik dalam penyelenggaraannya pada dua tahun sebelumnya, dengan jumlah partisipasi melebihi 2.000 dari seluruh
Danamon menyadari bahwa banyak individu, badan usaha, dan berbagai lembaga yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dengan membantu orang lain mengembangkan dan meningkatkan tingkat kesejahteraan mereka.
Di tahun ketiga ini, Danamon Award kembali dilaksanakan atas kerja sama dengan Kelompok Tempo Media, penerbit Majalah Tempo dan Koran Tempo, dan d
Pencarian pejuang masyarakat ini melibatkan proses penjurian yang didukung oleh suatu panel juri independe, dan memiliki kredibilitas tinggi, seperti ekonom Prof. Dr. Sri Edi Swasono, Peter Bisseger dan Ade Suwargo dari Swisscontact, pakar manajemen dari Dunamis Organization Services, Ria Sidabutar dan Hendri Ma’ruf, serta Jaleswari Pramodhawardani dari LIPI.
Untuk menyeleksi para pemenang penghargaan Danamon Award, panel juri independen akan melakukan tiga tahap evaluasi yang meliputi wawancara telepon dengan para partisipan, validasi data, survei langsung dan wawancara tatap muka, dokumentasi, serta presentasi tentang kegiatan pemberdayaan yang dilaksanakan.
Untuk ikut serta dalam penghargaan ini, para individu atau institusi harus telah melaksanakan program atau kegiatan yang menghasilkan dampak pemberdayaan yang langsung terhadap kelompok atau komunitas yang ditujunya. Selain itu, program atau kegiatan tersebut harus dilaksanakan secara terus menerus, dan paling tidak telah dilakukan selama satu tahun, dan telah menunjukkan dedikasinya kepada bangsa
Danamon Public Affairs Head, Zsa Zsa Yusharyahya mengatakan bahwa Danamon sangat terkesan dan bangga dengan kualitas proyek-proyek partisipan pada tahun 2006 dan 2007, baik dalam hal dampak serta tujuan berkelanjutan dari setiap inisiatif tersebut. “Melalui Danamon Award 2008, kami mengundang partisipasi Anda dalam mengidentifikasi anggota masyarakat tersebut yang dapat memberikan inspirasi serta motivasi dalam memberdayakan lingkungan sekitarnya,” ujarnya.
Untuk itu, daftarkan dan nominasikan segera individu, perusahaan, atau lembaga non-profit pemberdaya masyarakat di sekitar Anda sebagai kandidat pemenang Danamon Award 2008. Ambil formulir pendaftaran di Cabang Bank Danamon terdekat. Kunjungi situs www.danamon.co.id dan www.tempointeraktif.com untuk mengakses formulir pendaftaran online. Atau hubungi hotline Danamon Award di (021) 7029 3011 dan 7029 3117.
Boks
Pemenang Danamon Award 2007
Ir. Rachmita Maun Harahap, M.Sn
Membangun Kemandirian Kaum Tuna Rungu
Keterbatasannya dalam pendengaran dan berkomunikasi bukanlah penghalang menuju sukses, bahkan mengabdikan segenap pikiran dan tenaga bagi masyarakat. Begitulah gambaran Rachmita Maun Harahap. Insinyur Teknik Arsitektur ini memang memiliki keterbatasan (tuna rungu). Namun, ia mampu membuktikan potensinya yang luar biasa. Tidak hanya itu, Magister Seni lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), ini pun mampu mendermakan kemampuan yang dimilikinya demi kemajuan masyarakat sesamanya.
Perjuangan Mita menjadi solusi dalam menciptakan kemandirian bagi para tuna rungu dengan memberikan pelatihan maupun keterampilan bagi mereka. Didorong pengalamannya sebagai karyawati di sebuah perguruan tinggi swasta di
Dibantu tim relawan, ia menggalang dana dan menyediakan informasi seputar pendidikan dan lapangan kerja bagi keluarga tuna rungu yang kurang mampu, sehingga mendapatkan kesamaan dan kesejahteraan. Bagi Mita, untuk meningkatkan kesejahteraan para tuna rungu diperlukan wadah untuk memberikan informasi yang dapat menjembatani berbagai kepentingan kelompok masyarakat dengan para penyandang cacat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar