Kamis, Juli 17, 2008

Oase di Tengah Metropolitan

Begitu memasuki pintu gebyok antik, kita seakan-akan tidak sedang berada di Jakarta, melainkan di sebuah pedesaan yang asri di daerah Jawa. Panorama alam pedesaan yang alami menjadi daya tarik utama restoran ini. Taman yang luas dan sejuk, penataan interior yang lega, serta menu masakan khas Indonesia adalah keunggulan lain yang dimiliki Payon.

Atmosfer pedesaan juga begitu terasa saat berada di dalam pendopo. Suara gamelan mengalun begitu syahdu. Ornamen kayu berwarna coklat begitu mendominasi seluruh isi ruangan, mulai dari meja, kursi, sampai tiang-tiang penyangga pendopo. Kursi dan meja resto yang terbuat dari kayu kamper dibiarkan coklat polos sesuai dengan warna aslinya. Warna meja yang sedikit kusam itu makin indah ketika di atasnya terdapat hidangan tradisional yang disajikan dengan menggunakan tembikar dan beralaskan daun pisang segar.

Suara gemericik air di pekarangan menambah suasana makin tenang dan alami. Semilir angin berhembus dari setiap arah. Harap maklum, ruangannya memang tidak memiliki sekat, tapi menyatu dengan taman-taman yang rindang dan sejuk di sekilingnya. Dari taman inilah terdengar kicauan burung yang saling bersahutan.

Dari awal, Payon dirancang sebagai restoran yang menyatu dengan alam. Ketika berada di sana, sepertinya kita tengah berada di sebuah pedesaan dengan pemandangan dan udara yang menyegarkan. Tidak mengherankan apabila restoran yang berdiri sejak 2003 lalu ini diibaratkan sebagai oase di tengah kota metropolitan yang bising dan penuh polusi. “Kami berharap suasana yang kami ciptakan ini bisa menghilangkan rasa lelah maupun stres setelah Anda bekerja seharian di luar,“ kata Megawati, pemilik sekaligus pengelola restoran ini.

Sesuai dengan misinya yang ingin melestarikan masakan asli Indonesia, menu-menu yang tersedia di Payon adalah makanan harian khas Jawa yang biasa Anda jumpai di rumah maupun di daerah pedesaan. Semua menu yang dihadirkan Payon berasal dari resep-resep sang pemilik restoran yang memang berasal dari Solo, Jawa Tengah. Lihat saja menu-menu yang disajikan. Ada osengan bayam, kecipir, rebusan kangkung, daun singkong, labu siam mini, sambel gandaria, pepes tongkol, sayur lodeh ikan pari, sate poyah, dan beragam kuliner asli Indonesia lainnya.

Sebagai menu utama, rasakan kegurihan dan kerenyahan ayam goreng serai. Potongan ayam kampung ini pertama kali direbus dengan bumbu dan daun serai untuk selanjutnya digoreng bersama parutan kelapa sampai kering. Aroma serainya begitu semerbak saat disajikan di atas tempayan yang beralaskan daun pisang. Anda pun bisa menikmati kerenyahan ayam goreng ini bersama nasi putih yang disajikan di atas bakul yang terbuat dari anyaman bambu.

Di samping menu ayam serai, Anda juga dapat merasakan kekhasan cita rasa nasi cobek yang disajikan dengan sambel. Payon juga menawarkan menu tradisional, seperti bistik Solo, nasi timlo, tulang iga bakar, sayur rebung, sayur lodeh, atau sayur asem. Anda pun bisa memesan nasi rawon atau bakmie tek-tek khas Surabaya. Berbagai makanan kecil khas Indonesia, seperti pisang bakar, lumpia goreng, singkong goreng, serta bubur kacang hijau dan ketan hitam bisa menjadi pendamping menu utama Anda.

Setelah menikmati hidangan utama, saatnya Anda mencicipi aneka ragam minuman yang tersedia. Anda tinggal memilih, ada es lengkeng yang dicampur dengan selasih, cincau, sirup merah, dan lemon. Ada pula aneka jus buah-buah segar, seperti mangga, leci, alpukat, serta sari buah alami lainnya. Sekoteng, wedang ronde, serta es krim bisa menjadi alternatif minuman yang bisa Anda pilih.

Payon ternyata lebih dari sekadar restoran biasa. "Konsepnya sebenarnya bisa dibilang desa kecil di kota besar,“ kata Megawati, menambahkan. Selain menu-menu asli Indonesia yang tetap dijaga kekhasannya, Payon juga menyediakan berbagai sarana untuk bersantai dan melepas lelah. Di sisi bangunan utama terdapat ruangan terbuka yang menyediakan peralatan gamelan lengkap. Di sebelahnya terdapat deretan toko kecil yang menawarkan penganan, oleh-oleh, perhiasan, serta kerajinan tangan. Ada pula tempat bermain untuk anak-anak dan empat buah private room bagi Anda yang ingin menyelenggarakan rapat kecil.

Di tengah taman yang lapang terdapat sebuah amphiteater alami. Beratapkan langit dan tanpa dinding pembatas, panggung teater yang berbentuk bundar ini biasa dipakai untuk beragam kegiatan seni dan budaya Indonesia. Sementara di bagian ujung taman, terdapat sebuah rumah dengan dinding terbuka. Rumah yang mirip pendopo ini dimanfaatkan sebagai kedai kopi lesehan. Di kiri-kanan rumah ini terdapat sepetak sawah buatan yang ditanami padi atau bunga-bunga indah. Di malam hari, suasana romantis tercipta dengan keberadaan cahaya obor di tengah taman yang hijau.

Seperti namanya yang berasal dari bahasa Sanksakerta, mayoni, yang berarti payung, Payon memberikan keteduhan dan ketenangan. Sambil menyantap hidangan tradisional yang dikemas dengan unik, Anda pun dapat melepas lelah setelah didera berbagai aktivitas yang padat. Suasana inilah yang dipastikan akan membuat Anda betah duduk hingga berjam-jam lamanya.


Payon

Authentic Indonesia Restaurant & Shop

Harga : Rp 20.000 – Rp 56.000

Buka : 11.00 – 00.00 WIB

Jl. Kemang Raya No. 17 Jakarta 12730
Telp : (021) 719 4826
Fax : (021) 719 4826

Tidak ada komentar: