Begitu juga dengan perayaan Tahun Baru Imlek 2558 yang jatuh pada 18 Februari 2007. Dalam budaya dan kepercayaan Cina, pergantian tahun ini dikenal pula dengan sejumlah sebutan, seperti Yuan Chen (Waktu Permulaan), Yuan Ri (Hari Pertama), Yuan Shuo (Hari Pertama Bulan Pertama), Yuan Zheng (Awal Bulan), dan Yuan Dan (Pagi Pertama Awal Tahun). Saat ini, juga dikenal dengan nama "Perayaan Musim Semi" (Chun Ji) di Cina.
Dalam hitungan Cina, tahun ini disebut sebagai tahun Shio Babi. Sebagaimana pergantian tahun, Shio Babi ini juga memberikan efek dan peruntungan yang berbeda-berbeda pada 12 shio lain yang terdiri dari nama binatang dan didasarkan pada tahun kelahiran. Makanya, tak heran bila meramal peruntungan maupun nasib menjadi agenda rutin setiap Imlek tiba.
Meskipun puncak berlangsung dua-tiga hari setelah Tahun Baru Imlek, perayaan maupun ingar bingarnya bisa dirasakan sejak dua pekan sebelumnya. Ritual pergantian tahun pun dimulai, mulai dari upacara makan bubur, bersih-bersih rumah, menanggap tarian barongsai, memasang hiasan berupa guntingan kertas dan dekorasi warna merah, hingga sembahyang terhadap leluhur.
Ritual keagamaan kembali digelar begitu memasuki detik-detik tahun baru. Saling memberi hormat, mendoakan agar diberi panjang umur, murah rezeki, dan sehat sejahtera, serta memohon ampunan pada kedua orang tua. Upacara ini berlangsung khidmat dan penuh haru.
Setelah itu, kemeriahan pesta pun dimulai. Sambil menyantap hidangan, terdengar bunyi petasan dan suguhan aneka hiburan seperti tarian barongsai dan liong. Acara lantas dilanjutkan dengan mengunjungi sanak saudara atau tetangga. Bagi anak-anak, inilah saat yang mengembirakan, menerima Ang Pao.
Suasana tahun baru usai dua pekan berikutnya, bersamaan dengan menyalanya lentera. Lampion warna-warni dengan aneka bentuk dan rupa akan dipasang untuk memeriahkan suasana. Tarian tradisional pun digelar. Minuman khas pada saat ini adalah yuan xiao (sejenis wedang ronde). Perayaan lantas ditutup dengan upacara purnama raya (Cap Go Meh/ Goan Siau).
Imlek dari Waktu ke Waktu
Dari sudut etimologi (sejarah kata), perayaan Imlek, yang sering juga disebut sebagai perayaan tahun baru musim semi, berasal dari dialek Amoi (bahasa Hokkian Selatan). Terdiri dari dua kata, yaitu im yang berarti bulan, dan lek yang berarti penanggalan. Dengan demikian, Imlek berarti penanggalan yang dihitung berdasarkan peredaran bulan. Tentu ini berbeda dengan perhitungan penanggalan Yanglek/ Masehi, yang dihitung berdasarkan peredaran matahari.
Usia perayaan Imlek sendiri sudah mencapai ribuan tahun. Konon, perayaan Imlek/ Yin Li/ Anno Confuciani, menurut catatan sejarah dimulai pada zaman Dinasti Han (206 SM-220 M), di mana kaisar pertamanya yang bernama Han Wu Di. Kaisar Han berasal dari keturunan Liu Bang, yaitu orang yang menumbangkan tirani Dinasti Qin (221 SM-207 SM).
Han Wu Di merupakan seorang Confucianist sejati, dan memakainya dalam menjalankan pemerintahan. Ternyata jalan yang diambilnya tidak salah. Sebab Dinasti Han-lah yang paling sukses dan berhasil dalam sejarah dinasti di Cina. Penanggalan Imlek yang dihitung berdasarkan perhitungan lunar atau bulan, ditetapkan oleh Han Wu Di berdasarkan tahun kelahiran Confucius/ Khonghucu, pada 551 SM.
Dalam perkembangannya, perayaan Tahun Baru Imlek telah menjadi budaya dunia, melampaui batas sosial, ekonomi, dan negara. Berbeda dengan perayaan-perayaan sejenis, pergantian Tahun Baru Imlek menjadi momentum untuk mengetahui peruntungan manusia, termasuk ramalan berbagai kejadian yang akan melanda dunia. Dunia astrologi dan feng shui sering memanfaatkan kesempatan dari momentum Imlek ini.
Di Indonesia, Tahun Baru Imlek kembali dirayakan secara bebas sejak 2000, utamanya semenjak Presiden Abdurrahman Wahit mengeluarkan Keppres No. 6/2000 yang mencabut Instruksi Presiden (Inpes) No. 14 Tahun 1967. Inpres inilah yang diyakini telah membatasi ruang gerak tradisi masyarakat Cina selama puluhan tahun. Sejak itu pula, Tahun Baru Imlek selalu dirayakan secara nasional.
Resolusi Tahun Baru
Pergantian tahun merupakan sebuah penyesuaian terhadap gejala alam semesta. Hal ini dilambangkan dengan berkah Sang Kuasa yang melimpah bagi semua mahluk hidup. Seperti semua pergantian tahun, inilah waktu yang cocok untuk berkomtemplasi dan menyadari secara mendalam bahwa kita sebetulnya terikat oleh waktu.
Semua kalangan berharap, pergantian tahun ini bisa menjadi momentum membina diri, mawas diri, dan memelihara semangat perbaikan. Saat melupakan lembaran lama yang kusam. Di depan mata membentang album baru kehidupan yang penuh semangat dan optimisme baru.
Secara objektif, dewasa ini kehidupan kebangsaan kita dihadapkan pada sejumlah persoalan yang rumit. Namun, tahun baru hadir dengan membawa secercah peluang dan harapan. Mudah-mudahan mimpi indah kita tentang Indonesia baru yang luhur budi, menghargai pluralitas, menghormati hak asasi manusia, penuh empati, rukun, damai, dan sejahtera, menjadi sebuah kenyataan.
Xin nian Kuaile
Gong Xi Fa Cai
Boks
KARAKTERISTIK SHIO BABI
Shio Babi merupakan satu dari dua belas shio yang tercantum dalam penanggalan Tionghoa.Menurut kepercayaan Tionghoa, orang yang bershio babi cenderung memiliki kepribadian yang jujur, toleran, dan bisa menjadi sahabat yang baik. Berwatak ksatria dan berani mengatakan yang benar. Penampilannya gagah dan bisa dipercaya. Ia disenangi karena gemar menolong dan janjinya selalu ditepati.
Selain itu, Shio Babi boleh dipercaya, cerdas, dan selalu haus akan ilmu. Terkadang ia juga jadi kelihatan ambisius apalagi karena ia mau bekerja apa saja dengan semangat yang menyala, dan pantang putus asa. Kelahiran Shio Babi juga dikenal bisa membalas budi dan suka bersikap terus terang.
Namun, sifat materialistisnya terkadang kelewat lekat dalam dirinya, memang ia senang membicarakan keadilan, tapi untuk melaksanakannya ia tak bisa diandalkanMereka juga sering mengharapkan hal yang sama dari orang lain, karena itu sering mengalami kekecewaan. Mereka juga sangat percaya kepada orang lain sehingga sering dianggap naif.
Orang bershio babi diyakini cocok dengan orang bershio bai lainnya, shio naga, dan shio kambing. Pekerjaan yang cocok bagi mereka adalah menjadi penghibur atau pekerja seni. Tokoh-tokoh pemilik Shio Babi antara lain, Tennessee Williams (penulis drama AS), Maria Callas (penyanyi), Henry Ford (industriawan AS), Humphrey Bogart (aktor AS), Ronald Reagan (aktor, politikus, bekas Presiden AS), Elton John (penyanyi), Jerry Lee Lewis (aktor), serta Arnold Schwarzenegger (aktor, politikus, Gubernur California)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar