Kamis, Juli 17, 2008

Melindungi Bangsa, Memerangi Narkoba

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memperingati Hari Pabean Internasional ke-56 dengan meneguhkan kembali komitmen untuk memerangi drug trafficking.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) kembali memperingati dan memeriahkan Hari Pabean Internasional ke-56. Dalam perayaan yang berlangsung pada 26 Januari 2008, peringatan rutin yang digelar setiap tahun ini mengambil tema global “The

Fight Against Drug Trafficking”. Di tingkat nasional, DJBC memiliki sub tema sebagai implementasi dari tema global, yaitu “Melindungi Masa Depan Bangsa dengan Memerangi Narkoba”.

Perayaan Hari Pabean Internasional ini diprakarsai oleh organisasi dunia, World Customs Organization (WCO) dan dirayakan oleh negara-negara anggotanya. Masing-masing negara anggota, termasuk Indonesia, juga mengadakan kegiatan yang fokus utamanya berbentuk kegaitan upacara, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Di Indonesia, Hari Pabean Internasional diprakarsai oleh Direktorat Kepabeanan Internasional, DJBC. Perayaan ini dimeriahkan dengan menggelar beberapa kegiatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam bentuk olahraga, aksi sosial, uji keterampilan, dan sebagai puncak acaranya adalah upacara pernigatan Hari Pabean Internasional, yang dilaksanakan pada 28 Januari 2008.

Rangkaian acara dalam memperingati hari kepabeanan internasioanl ini meliputi acara hiburan, olahraga, uji keterampilan, serta bakti sosial. Kegiatan olahraga fisik meliputi gerak jalan santai, lomba basket, bola voli, dan menembak. Ada juga uji keterampilan seperti lomba fotografi dan interpretasi Harmonized System (HS). “Soal-soal yang diberikan dalam lomba interpretasi HS relatif baru sesuai yang dibahas dalam level internasional,” kata Ketua Panitia peringatan Hari Pabean Internasional, Hendi Budi Santosa.

Berbagai lomba ini melibatkan seluruh pegawai di lingkungan DJBC seluruh Indonesia, seperti lomba fotografi dan interpretasi HS. Beberapa di antaranya hanya melibatkan pegawai di Kantor Pusat. Tidak seperti lomba lainnya, gerak jalan santai melibatkan pegawai beserta keluarga sehingga menjadi lomba dengan peserta terbanyak meliputi 1.500 peserta. Gerak jalan santai ini melibatkan 3 kantor wilayah, 8 kantor pelayanan, serta 1 Balai Penyelidikan dan Identifikasi Barang (BPIB), dari Kantor Pusat di Jakarta dan sekitarnya, seperti Bogor, Bekasi, Banten, dan Purwakarta.

Setelah kegiatan gerak jalan santai, digelar olahraga menembak. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati yang ikut hadir pada acara tersebut, sempat menjajal olahraga menembak yang terletak di basement kantor pusat Bea dan Cukai. Rangkaian acara ulang tahun Bea Cukai tersebut memang juga diramaikan dengan lomba menembak antar karyawan serta para pejabat eselon di lingkungan Bea dan Cukai maupun Departemen Keuangan.

Diangkatnya tema pemberantasan narkoba, setelah tahun sebelumnya mengangkat tema Hak Kekayaan Intelektual, menunjukkan bukti bahwa dunia memang memikirkan timbul kondisi yang krisis terhadap masalah penyelundupan maupun penyelahgunaan narkoba. Sebagai organisasi dunia, WCO menekankan peningkatkan awarness, perhatian, dan kepedulian terhadap bahaya narkoba kepada setiap negara anggotanya.

“Kami ambil hikmahnya dengan mencoba mengingatkan kepada jajaran bea cukai untuk menegakkan law enforcement secara lebih baik. Kami juga ingin menyampaikan sosialisasi bakti sosial kepada masyarakat luas, seperti tukang ojek, tukang parkir, maupun penyapu jalan,” kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi.

Sebetulnya, bea dan cuka memang memiliki porsi dan tugas dalam pemberantasan penyelundupan obat-obatan terlarang. Petugas yang ada di perbatasan dalam lalu lintas barang memiliki kewajiban untuk mengamankan illegal drugs. Dalam lalu lintas peredaran drugs trafficking, tugas dan peran bea cukai memang tidak sampai pada pengawasan terhadap peredaran di masyarakat, melainkan terpusat pada pengawasan di perbatasan.

Terkait dengan tema ini Menteri Keuangan mengatakan, sejauh ini Ditjen Bea dan Cukai sudah melakukan berbagai program yang dilaksanakan dengan bekerjasama dengan aparat dan juga berbagai instansi lain untuk menjaga jalur lalu lintas obat-obat terlarang. Namun, menurutnya, peran Ditjen Bea dan Cukai sebagai penjaga perbatasan harus ditingkatkan. Kapasitas operasionalnya juga harus ditingkatkan pula.

Kami berharap hal ini dapat meningkatkan kemampuan kita dalam mencegah drug trafficking. Di beberapa tempat pelabuhan yang selama ini dianggap rawan, sekarang diberikan perhatian yang besar,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang turut hadir dalam perayaan Hari Pabean Internasional ke-56.

Oleh karena itu, DJBC, menjadikan perayaan ini sebagai fefleksi untuk memberikan semangat kembali dalam memerangi narkoba. “Secara komitmen kami siap memerangi narkoba secara konsisten menyadarkan masyarakat bahwa narkoba berbahaya bagi masa depan bangsa,” kata Anwar Suprijadi, menambahkan.

Tidak hanya meningkatkan awarness di kalangan internal, melalui perayaan ini, DJBC juga bermaksud untuk mengingatkan masyarakat luas akan bahaya narkoba bagi masa depan bagsa. Tidak hanya itu, DJBC menjadikan perayaan Hari Pabean Internasional ini sebagai momentum untuk meningkatkan kinerja secara maksimal sekaligus menegaskan komitmen untuk berpartisipasi dalam mengurangi dan memberantas peredaran illegal drug.

Tidak ada komentar: