Kamis, Juli 17, 2008

Terdongkrak Air ke Puncak

Muda, keren, dan berprestasi. Di Indonesia, Alino Sugiantoia termasuk sosok di balik merjer dua perusahaan asing kakap, Sony dan Ericsson. Dalam hitungan tahun, ia sukses mengantarkan Sony Ericsson ke tangga urutan dua dalam percaturan ponsel di tanah air. Apa kiatnya?

Komunikasi menjadi hajat hidup orang banyak, kini. Buktinya, industri telekomunikasi, lebih-lebih handphone, seperti tak pernah mengenal kata henti dalam berinovasi. Saban waktu, produk-produk baru beragam gaya yang dikeluarkan vendor-vendor terkemuka kerap menggerojoki pasar. Bahkan, sekarang telepon selular (ponsel) menjadi cermin gaya hidup masyarakat.

Fenomena tersebut juga tak pernah disia-siakan oleh Alino Sugianto. Sebagai Country Manager Sony Ericsson Indonesia, instink untuk mencari inovasi baru harus dimekarkan agar tak ditinggalkan pasar. “Visi kami adalah menjadi pemain terdepan di Indonesia, khususnya di industri multimedia bergerak,” ucap Alino, tegas.

Obsesi itu tak mengada-ada. Pasalnya, baru dua tahun dua perusahaan asing raksasa ini bergabung, produk-produknya mendapat respon positif di pasar. Bahkan, berkat kerja keras alumnus University of Illinois, Amerika Serikat, ini sekarang ponsel berbendera Sony Ericsson berada kukuh di posisi dua sebagai merek ponsel ternama di Indonesia.

Bukan kali ini saja lajang kelahiran Manado, 25 Septembet 1970 itu menuai sukses. Di awal penggabungan dua perusahaan asing, Sony Electronics Inc. asal Jepang dan Ericsson Mobile Telecommunications dari Swedia, dua tahun silam, bayang-bayang kegagalan acap menghantuinya. “Penggabungan ini tidak mudah, karenya menyangkut dua kultur perusahaan berbeda,” katanya dia sebelum menyahuti ponselnya yang berdering.

Namun, kelihaiannya dalam mengatasi segala medan tantangan membuktikan hal sebaliknya. Eksekutif yang gemar memakai pakaian kasual ini berkata, “Saya bisa diterima di dua kutub berbeda itu.” Produk-produk yang diluncurkannya pun mendapat respon positif di pasar domestik. Malah, sanggup memburu ketertinggalan dengan vendor terkemuka lainnya.

Bila ditelisik, buah suksesnya ini tak lepas dari prinsip kerjanya yang berpantang menyerah. Kendati bukan termasuk sosok yang punya kemauan keras, penggemar warna biru itu tak mengenal kata diam dalam menghasilkan sesuatu yang berbeda dan berkarakter.

“Mengalir saja bagai air,” tuturnya tentang prinsip kerja, sembari mengurai senyum, ramah. Alino yakin, kemana alur menghampar, air akan mengalir terus. Tak peduli dengan bendungan sekuat apa pun. Yang penting, tidak hanyut atau tenggelam saja, kan?

Boks

Lika-Liku Karier Alino


2002 - sekarang: Country Manager PT Sony Ericsson Indonesia

2000 - 2002 : General Manager - Vice President - Marketing PT

1999 - 2000 : Marketing Manager

1998 - 1999 : Brand Manager - Senior Brand Manager PT British American Tobacco (BAT) Indonesia

1997 - 1998 : Duty Fee Manager

1996 - 1997 : Brand Executive

1995 - 1996 : Brand Assistant




Tidak ada komentar: