Kamis, Juli 17, 2008

Percumbuan Modernitas dan Klasik


Angka ini boleh jadi membuat Anda tercengang. Menurut badan statistik, sekitar 71.000 kamar hotel bertebaran di kota New York. Jika Anda melancong jauh-jauh ke sana, mengapa harus menetap dalam sebuah kamar tua bila Anda dapat mendapatkan kamar dimana William Faulkner menulis pidato hadiah nobelnya atau saat Jackie Onassis menghias rambutnya. Institusi New York melihat ini semua sebagai peluang yang tak boleh disia-siakan.


"Keuntungan besar yang ditawarkan sebuah hotel" menurut George Benard Shaw "ialah menawarkan sebuah pelarian dari kehidupan rutinitas rumah". Dan, tidak seperti rumah, hotel yang ada di sana lengkap dengan fasilitas berkelas dunia.


Sebuah penerbangan lintas benua dari Indonesia berhak untuk mendapatkan yang terbaik untuk mendapatkan tempat istirahat di "sebuah kota yang tak pernah tidur". Tempat-tempat peristirahatan yang dapat menjadi pilihan di Kota New York antara lain:


Algonquin

Masyarakat sering mengasosiakan kota New York dengan taksi kuningnya yang berkeliaran di fifth avenue, atau lokasi film mafia yang dibintangi oleh Audrey Hepburn. Banyak dari kita membayangkan dapat menghirup dry martini di sebuah bar hotel klasik dengan musik jazz pada latar belakang dilayani baratender dengan penampilan apiknya.


Algonquin jelas tempat yang sempurna untuk musik jazz. The Oak Room, bar hotel, ialah tempat dimana Harry Connick Jr, Dianna Krall dan Jamie Cullum meniti karirnya dan mulai dikenal.


Terletak di jantung kota Manhattan, Algonquin ialah hotel untuk orang-orang yang mengapresiasikan New York dengan baik. Hotel ini, bagaimana pun, merupakan hotel tertua di New York yang masih beroperasi, di samping merupakan hotel pertama yang menggunakan kunci elektronik dan membolehkan wanita untuk berpergian sendiri.


Pengusaha minyak dari selatan, Benjamin Bodne, membeli hotel ini sebagai hadiah untuk istrinya. Sejak saat itulah sentuhan keanggunan diberikan. Dinding-dindingnya dihiasi dengan lukisan besar bernuansa jazz yang disinari oleh lampu-lampu tua. Furniture berbahan kayu Mahogany mempertahankan tradisi sebagai hotel klasik.


William Faulkner menulis pidato hadiah nobelnya pada 1950 di ruangan Suite Algonquin. Alan Jay Lerner dan Frederick Loewe menulis "My Fair Lady" di Lerner's Suite, dan Harold Ross mendapatkan dana untuk "New Yorker Magazine" dari teman bermain pokernya di bar hotel.

Hotel masih berada dalam jarak tempuh dengan berjalan kaki dari Broadway Theaters, pusat perbelanjaan di Fifth dan Madison Avenues, Empire State Building, The Museum Of Modern Art, Rockefeller Center, Radio City Music Hall, dan Times Square.


The Plaza Hotel

"Saya benar-benar mencintai Plaza Hotel" tutur Eloise, sebuah karakter terkenal dari buku anak-anak tahun 1950-an tentang seorang gadis kecil yang tinggal di Plaza Hotel. Ia bermain-main di koridor-koridor hotel, melakukan pemesanan layanan kamar, dan mewarnai dinding-dindingnya dengan crayon. Gadis kecil ini bahkan mengeluarkan perkataan "terkadang saya menyisir rambut dengan garpu".


Pada tahun 1963, lebih dari sejuta kopi Eloise telah terjual dan kemudian difilmkan dibintangi oleh Julie Andrews. Seperti Algonquin, hotel ini pernah dihuni oleh banyak tamu terkenal. Truman Capote memakainya dalam "Black and White Ball" pada 1966, dan hotel ini banyak dipakai sebagai setting dalam banyak film terkenal seperti "Home Alone" dan "Crocodile Dundee".


Waldorf Astoria

Satu hal yang dapat dikatakan, Hotel Waldorf Astoria dimulai dengan cerita tentang salad, tetapi pada kenyataannya cerita itu dimulai dari 2 hotels : William Waldorf Astor pemilik tunggal, dari 13 cerita bagian Hotel Waldorf yang dibuka tahun 1893 dan pemilik lainnya adalah sepupunya, John Jacob Astor IV, yang disebut sebagai Hotel Astoria.


Hotel Waldorf Astoria pernah menjadi salah satu hotel terbesar di New York hingga mengalamai perampingan saat pelebaran jalan untuk pembangunan Empire State. Seni artistik hotel itu dibuat oleh Waldorf ketika hotel diperbesar kembali tahun 1931. Dan, William Astor memotivasi sepupunya itu untuk mendekor bagian hotel yang dianggap bersejarah dan original, termasuk pada bagian mansion ayahnya.


Hingga hari ini, ruangan–ruangan mewah lebih banyak dari sebelumnya. Dua milyar dollar telah dicairkan untuk 24 kamar pada bagian 12 ruang mewah Astor, ruangan mewah ini termasuk tempat favorit bintang Sophia Loren dan juga termasuk kamar pesanan Presiden-Presiden Amerika Serikat (AS).


Pemerintah AS mengalokasikan ruangan besar dalam hotel itu yang bertempat di lantai 42 sebagai kediaman para wakil negara yang berkunjung ke negara mereka. Hotel itu juga menjadi sentral terbesar ketika digunakan Franklin D. Roosevelt, Adlai Stevenson dan Douglas MacArthur, termasuk lainnya.

Hotel Warwick New York
Ketika Hotel Waldorf Astoria menjadi terkenal sebagai hotel kediaman keluarga kaya dan orang-orang pintar di kota New York, Hotel Warwick pun mengikuti pergerakan itu. Contohnya Elvis dan grup band The Beatles pun pernah menginap dalam hotel ini disaat kegiatan tur musik mereka. Bahkan Cary Grant pun pernah tinggal di kamar terbaik hotel itu.

Di tahun 1926, ketua komisi hotel William Randolp Hearst memberikan kuasanya kepada Marion Davies yang dimana ia banyak memiliki teman di Hollywood. Salah satu alasan utama Hotel Warmick New York dibangun dengan menggabungkan teater Ziegfeld

Beberapa sisi hotel bersilangan pada sisi jalan Museum seni modern (MoMA) dan termasuk empat blok dari jalan kota New York, taman kota, Gedung Carnegie, jalan Avenue dan Pusat Rockfeller, beberapa tempat di hotel merupakan kamar terbesar di Manhattan dan didesain dengan perpaduan kehangatan gaya Eropa. Bukan hal yang sia-sia jika menghabiskan waktu di malam hari di hotel itu.


Yang unik dari hotel-hotel di New York, bisa jadi karena pemandangannya. Berapa banyak kamar hotel di dunia yang menawarkan pemandangan mempesona? Tak banyak. Di New York, paduan tata kota yang menarik, gedung-gedung pencakar langit, menara yang menjulang tinggi, dan kendaraan yang berbaris laksana semut ibarat teman dalam kelana petualangan Anda.


Atau, mungkin karena hotel-hotel di New York telah dikekalkan dengan begitu banyaknya film-film dan acara televisi yang menyelubungi antero jagad. Lihat saja, siapa yang dapat melupakan suatu adegan di Fawlty Towers ketika seorang tamu elegan Amerika memesan Salad Waldorf, yang biasa disajikan dan ditemukan di Waldorf-Astoria hotel, lalu Basil Fawlty membalas "Maaf, kita kehabisan stok Waldorfs segar".

Tidak ada komentar: