Jumat, Juli 18, 2008

Menjadi Lawan Bicara yang Menyenangkan

Golf memang bukan sekadar olahraga. Banyak yang meyakini bahwa permainan ini sarat akan filosofi, nilai, juga rezeki. Bagi seorang atlet, bermain golf merupakan ajang berprestasi. Sedangkan bagi para eksekutif, inilah area untuk menciptakan dan mencari peluang bisnis baru tanpa harus tegang seperti di kantor.

Bisnis, lobi, dan pergaulan. Tiga hal yang kini tak bisa dilepaskan dari golf. Anda ingin sukses menambah peluang bisnis dan relasi baru di lapangan golf? Boleh saja. Namun, ada tata krama pergaulan dan kiat-kiat khusus yang patut Anda perhatikan agar orang lain merasa nyaman di hadapan Anda. Jika tidak, bukannya mendapatkan bisnis dan relasi baru, bisa-bisa Anda terasing di tengah keramaian. Simak kiat-kiatnya berikut ini:

1. Kenali Dia
Percayalah, Anda tak mungkin bisa menjadi teman bicara yang menyenangkan bila Anda tidak mengenal siapa yang Anda ajak bicara. Makanya, tak usah sungkan untuk mengajak kenalan lebih dulu. Ingat, jangan sampai melupakan nama teman bicara Anda. Sebab, dengan memanggil namanya, seseorang akan merasa lebih dihargai. Sebaliknya, jika Anda lupa namanya, ia merasa bahwa Anda tidak antusias dengannya. Bahkan, dia pun akan menganggap Anda tidak menghargai keberadaannya.

2. Sesuaikan Diri
Anda juga percaya adanya keanekaragaman latar belakang budaya, usia, tingkat ekonomi, pendidikan, dan sebagainya. Konsekuensinya, tiap orang memiliki ciri dan kepekaan tersendiri dalam berbicara. Untuk itu, pastikan dengan siapa Anda berbicara. Bersikaplah sewajarnya, jangan meremehkan maupun terlalu menyanjung dia. Hindari kata-kata yang merendahkan. Ingat, semakin banyak kata-kata Anda yang tidak enak di telinga dia, lawan bicara semakin tidak nyaman bicara dengan Anda.

3. Hindari Kebiasaan Buruk
Jangan memotong pembicaraan di saat rekan Anda masih bicara. Jika Anda ingin memberi komentar, tahan diri sampai ia menyelesaikan pembicaraan atau paling tidak sampai ia memberi Anda kesempatan berbicara. Seandainya Anda tidak setuju dengan pembicaraannya, jangan langsung mengatakan ketidaksetujuan secara langsung misalnya, "Saya tidak setuju..." atau "Anda salah..." Lebih baik Anda mengatakan, "Menurut saya lebih baik jika....". Cara seperti akan membuat lawan bicara lebih menghargai Anda.

4. Beri Kesempatan

Biasakan diri untuk lebih banyak mendengar. Kalau perlu, untuk sementara waktu, jadilah pendengar setia. Jangan terkesan Anda memonopoli pembicaraan. Ini yang seringkali tak disadari setiap orang, sehingga melupakan keberadaan lawan bicara. Akibatnya, teman bicara cuma dijadikan sebagai pendengar pasif. Beri jeda sejenak setiap kali Anda bicara untuk memberikan kesempatan lawan bicara memberi tanggapan. Interaksi semacam ini akan membuat lawan bicara merasa nyaman dan dihargai.

5. Tunjukkan Ekspresi

Tunjukkan ekspresi kesenangan, kegembiraan, atau simpati Anda saat berbincang. Namun, jangan menunjukkan ekspresi secara berlebihan. Misalnya jika lawan bicara menceritakan hal sedih, Anda sampai menangis tersedu-sedu. Atau jika ia menceritakan tentang kemarahannya, Anda mendadak marah dengan wajah merah padam. Hal ini akan membuat lawan bicara memandang aneh pada Anda. Yang penting Anda dapat memahami lawan bicara dengan menunjukkan ekspresi yang iapun tahu bahwa Anda memahaminya.

6. Jaga Kontak Mata

Fokuskan pandangan Anda pada lawan bicara. Karena pandangan Anda yang berkeliaran kesana kemari saat diajak bicara menunjukkan bahwa Anda tidak antusias dengan pembicaraannya. Tapi, bukan berarti Anda harus melototi lawan bicara terus-menerus. Mengalihkan kontak mata sesekali tidak masalah, tapi jangan terlalu sering dan jangan terlalu jauh membuang pandangan. Hal ini akan membuat Anda seperti orang yang melamun saat diajak bicara.

Kini, Anda telah mengetahui teknik berkomunikasi dengan baik. Anda pun telah menjadi lawan bicara yang menyenangkan. Dengan kepribadian yang menyenangkan seperti ini, Anda mendapatkan keuntungan berlipat di padang golf. Main golf, badan sehat, teman banyak, dan bisnis pun jadi lancar. Selamat mencoba!

Tidak ada komentar: